24 November, 2009

Perdalam ilmu sebelum jadi pemimpin

IMAM al-Syafie meninggalkan wasiat berguna dalam menasihati
seseorang. Hal ini supaya nasihat itu didengari dan pada
masa sama tidak menyinggung perasaan orang yang dinasihati.

Katanya, sesiapa yang memberi peringatan dan nasihat kepada
rakannya dalam keadaan sembunyi, maka sesungguhnya dia menasihati
dan memperelokkannya.

Beliau berkata, sebaliknya, sesiapa yang menasihati secara terang,
maka dia menyakiti dan mengkhianatinya.

Imam al-Syarie turut meninggalkan banyak wasiat atau pedoman
mengenai kemuliaan sesuatu ilmu itu.

Katanya: “Orang berilmu bertanya mengenai perkara yang dia sudah
tahu dan perkara yang belum diketahuinya.

“Maka dengan cara ini dia dapat memperkemaskan ilmu sedia ada
dan dapat menimba ilmu yang belum diketahui.”

Katanya, orang jahil sentiasa menyisih diri daripada menerima
pelajaran dan berhenti daripada belajar.

Imam al-Syafie berkata lagi: “Perdalamkan ilmumu sebelum memimpin
kerana apabila sudah menjadi pemimpin engkau tidak mempunyai
jalan lagi untuk mendalami ilmu.

“Perdalamkan segala masalah ilmu agar ia tidak akan menyempitkan
masamu.

“Keelokan orang yang berilmu adalah mulia diri dan kecantikan
ilmu pula adalah warak dan berlemah lembut.”

Imam al-Syafie berkata: “Seseorang itu tidak mampu untuk
menghukum sama ada sesuatu itu halal atau haram, melainkan dengan
ilmu yang dimiliki.

“Tidak akan tercapai ilmu melainkan bersabar di atas segala
kesusahan dalam mencapainya.”

Katanya, orang berakal adalah mereka yang mana akalnya mampu
mengawasi dirinya daripada segala kejahatan.

Syaitan pun terkejut

Ada seorang manusia yang bertemu dengan setan di waktu Subuh. Entah
bagaimana awalnya, akhirnya mereka berdua sepakat mengikat tali
persahabatan.

Ketika waktu Subuh berakhir dan orang itu tidak mengerjakan solat,
maka setan pun sambil tersenyum bergumam, "Orang ini memang boleh menjadi sahabatku..!" Begitu juga ketika waktu Zuhur orang ini tidak
mengerjakan solat, setan tersenyum lebar sambil membatin, "Rupanya
inilah bakal teman sejatiku di akhirat nanti..!"

Ketika waktu Asar hampir habis tetapi temannya itu dilihatnya masih juga
asyik dengan kegiatannya, setan mulai terdiam...... Kemudian ketika
datang waktunya Magrib, temannya itu ternyata tidak solat juga, maka
setan nampak mulai gelisah, senyumnya sudah berubah menjadi kecut.
Dari wajahnya nampak bahawa ia seolah-olah sedang mengingat-ingat
sesuatu.

Dan akhirnya ketika dilihatnya sahabatnya itu tidak juga mengerjakan
solat Isya, maka setan itu sangat panik. Ia rupanya tidak bisa menahan
diri lagi, dihampirinya sahabatnya yang manusia itu sambil berkata
dengan penuh ketakutan,

"Wahai sahabat, aku terpaksa memutuskan persahabatan kita!" Dengan
keheranan manusia ini bertanya, "Kenapa engkau ingkar janji bukankah
baru tadi pagi kita berjanji akan menjadi sahabat?". "Aku takut!",
jawab setan dengan suara gemetar. "Nenek moyangku saja yang dulu
hanya sekali membangkang pada perintah-Nya, iaitu ketika menolak
disuruh sujud pada "Adam",

Telah dilaknat-Nya apalagi engkau yang hari ini saja kusaksikan telah
lima kali membangkang untuk bersujud pada-Nya (Sujud pada Allah).
Tidak terbayangkan olehku bagaimana besarnya murka Allah kepadamu!",
kata setan sambil beredar pergi.

Sekilas....

Borak Siber